Sudah berapa KTP (tanda dukungan) yang terkumpul?
Alhamdulillah, sekarang sudah mencapai 120 ribu. Sekarang kita lagi proses input ke Silon (Sistem Informasi Pencalonan Pilkada). Emang agak lambat juga masuk ke Silon. Ya, perlahan kita. Kata orang Sunda mah, ngareyeuh (perlahan-lahan, sedikit demi sedikit --Red) kita masukkan ke Silon. Alhamdulillah sudah ada 120 ribu KTP.
Banten dikenal dengan politik dinasti turun-temurun yang kuat. Bagaimana Anda akan melawan ini?
Sebenarnya belum jadi dinasti, baru mau dua kali. Kalau dinasti kan, bisa berpuluh-puluh tahun, atau bisa beberapa keluarganya yang menjadi pemimpin di sini. Sebenarnya belum. (Tapi) Kalau kata orang-orang disebut dinasti, Insya Allah kita akan berjuang sekuat tenaga untuk memenangkan Pemilukada di Pandeglang ini tahun 2020.
Baca Juga: Pilkada Pandeglang, Tiga Pasangan Jalur Independen Sudah Mendaftar di KPU
Isu korupsi juga masih kental di Banten. Bahkan Banten sampai dikenal sebagai daerah yang korupsinya kuat. Bagaimana cara Anda untuk menghindari praktik korupsi itu?
Ya, kita harus terbuka, mengelola anggaran dengan terbuka. Pembangunan juga merata juga. Tidak ada yang disembunyikan, biar kita terhindar dari praktik-praktik KKN. Dan kalau kami terpilih, Insya Allah akan memilih orang yang benar-benar ahli, ditempatkan sesuai keahliannya seperti itu, untuk mempercepat pembangunan yang ada di Pandeglang ini.
Anda ini kan musisi rock. Apakah (dengan ikut Pilkada ini) akan meninggalkan karier bermusik?
Insya Allah musik tetap akan dijalankan, karena itu selain hobi juga, buat menghilangkan kejenuhan. Kebiasaan pejabat itu kan ada kejenuhannya juga. Salah satunya (untuk mengatasinya) dengan bermain musik juga. Saya berharap masih berkarya di musik.
Apakah punya pengalaman politik sebelumnya?
Baca Juga: Rano Karno: Politik Itu Kejam, Kita Harus Siap dengan Segala Konsekuensi
Pengalaman tidak ada, tapi mengikuti perkembangan politik di Indonesia. Jadi, sedikit demi sedikit tahu perkembangan politik di Indonesia itu seperti apa.