Misalnya kasus pramugari, posisi sekretaris, posisi SPG, suster yang jadi objek seksual, bukan sebagai profesionalitas. Jadi masih dianggap rendah posisinya. Kebanyakan ruang-ruang kerja perempuan kan seperti itu, masih rawan sekali. Kalau jadi presiden sih, mungkin beda ya.
Apa catatan untuk Pemerintah, terutama Kementerian PPPA?
Kami sudah bertemu dengan Ibu Menteri yang baru, kami menyambut kerja sama yang lebih serius dengan KPPPA, supaya kita lebih luas dan lebih dalam mensosialisasikan pemberdayaan perempuan dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan. Karena KPPPA itu punya jaringan lebih luas sampai ke tingkat desa dan berkoordinasi dengan kementerian yang lain dan langsung di bawah Presiden. Jadi dia sangat dibutuhkan peran mereka untuk memberikan pemberdayaan perempuan.
Apa yang harus dilakukan dan yang terpenting bagi kaum perempuan saat ini, di tengah beragam persoalan tersebut?
Baca Juga: Ucok Homicide: Penggusuran Tamansari, Ladang Ilmu Warga Melawan Oligarki
Yang terpenting pertama adalah percaya diri. Mempercayai bahwa sebagai perempuan mereka mampu mewujudkan cita-citanya. Jadi kalau ada halangan, ada apa-apa, itu bukan salah perempuan, sehingga menganggap diri kita ini tidak bisa apa-apa. Kita harus merasa berdaya, meskipun di depan kita banyak tantangan, banyak rintangan.