Suara.com - Tinggal empat hari lagi, petinju kelas ringan kenamaan Indonesia, Daud Yordan, akan kembali beraksi di atas ring. Ia dijadwalkan melawan petinju Thailand, Aekkawee Kaewmanee, pada 4 Agustus 2019 mendatang.
Pertarungan antara Daud Yordan vs Aekkawee Kaewmanee tersebut akan dihelat di Bone Night Club, Pattaya, Thailand. Duel ini berada di bawah naungan badan tinju WBC Asia, dan akan memperebutkan gelar khusus bertajuk "WBC International Challenge Belt".
Bagi Daud Yordan, pertarungan tersebut tak ubahnya sebagai momen kebangkitan. Hal itu menyusul kekalahan yang harus ia alami pada duel sebelumnya melawan Anthony Crolla.
Sebagaimana diketahui, petinju berjuluk Cino itu kalah angka dalam pertarungan 12 ronde di Manchester Arena, Inggris tersebut. Berusaha bangkit dari kekalahan itu, kini Daud Yordan berambisi untuk kembali mengangkat reputasinya sebagai petinju top Indonesia saat ini.
Baca Juga: LIVE: Nongkrong Bareng Daud Yordan di Bali
Lantas, bagaimana kesiapan Daud Yordan menghadapi pertarungannya melawan Aekkawee Kaewmanee ini? Berikut wawancara eksklusifnya dengan Suara.com saat disambangi usai latihan di Pantai Sanur, Denpasar, Bali.
Tinggal beberapa hari lagi Anda akan menghadapi Aekkawee Kaewmanee. Bagaimana persiapannya sekarang?
Di waktu yang masih tersisa, saya terus berlatih di sasana bersama Bang Pino (pelatih Pino Bahari —red) baik pagi maupun sore.
Kalau untuk frekuensi program latihan khususnya, sebenarnya sudah selesai. Jadi sekarang hanya menjaga kondisi saja.
Pertarungan nanti kan akan memperebutkan gelar khusus "WBC International Challenge Belt". Ini merupakan sabuk kehormatan seperti yang dimiliki para petinju top dunia, di antaranya Manny Pacquiao, Canelo Alvarez, dan Floyd Mayweather Jr. Apakah hal itu membuat Anda terbebani?
Baca Juga: Daud Yordan vs Aekkawee Kaewmanee, M-Pro: Duel Ini Tak Lebih dari 6 Ronde
Enggak. Buat saya pertandingan ini malah menambah motivasi.
Kenapa? Karena pada pertandingan terakhir saya kalah (saat melawan Crolla). Jadi saya ingin memperbaiki rekor dan reputasi. Hal ini menjadi motivasi besar diri saya.
Petinju-petinju dari Thailand terkenal karakternya sebagai seorang fighter sejati. Apakah situasi ini merugikan buat Anda yang karakternya berbeda, atau justru menguntungkan?
Ya, petinju Thailand kan hampir rata-rata memiliki gaya yang sama. Kami sudah menyiapkan beberapa strategi saat latihan, dan semoga bisa diterapkan di atas ring nantinya.
Secara pribadi, saya juga tidak pernah menganggap remeh siapa pun lawan yang saya hadapi. Harus selalu waspada dan siap.
Terlebih, duel nanti kan digelar di negara lawan. Itu memotivasi saya untuk menunjukkan kualitas sebagai petinju.
Saya juga banyak berdiskusi dengan pelatih, dan menonton rekaman pertandingan lawan sebagai referensi untuk mengalahkannya. Saya optimis kemenangan bisa diraih.
Seberapa optimis kah Daud Yordan, dan kenapa dia berani menargetkan menang KO? Simak di laman berikutnya..!