Tak hanya melestarikan tari Jawa, Sri menuturkan masyarakat keturunan Jawa di Suriname juga masih sering memasak makanan tradisional seperti soto, gulai sampai pecel.
"Nenek saya juga masih membuat makanan-makanan manis khas Jawa seperti ireng-ireng dan lapis. Saya suka makan makanan itu, bahkan saya makan langsung memakai tangan," ceritanya diselingi tawa.
Lantas, bagaimana orang-orang keturunan Jawa di Suriname kekinian? Bagaimana pula sikap kaum milenial Suriname mengenai pertauran sejarah mereka dengan Indonesia?
Baca Juga: Siti Aisyah Diundang Jokowi, Menlu Bantah Pembebasannya Terkait Pilpres
Simak wawancara khusus Risna Halidi, Jurnalis Suara.com, dengan Miss Supranational Suriname 2019, Sri-Dewi Martomamat
Apa Anda tahu arti nama Anda sendiri, Sri-Dewi?
Ibu saya bercerita bagaimana ia mendapatkan nama Sri-Dewi. Dia selalu menyukai nama-nama Indonesia. Dia menemukan nama Sri dan juga Dewi. Jadi dia menyatukan keduanya dan jadilah Sri-Dewi. Nama itu aku tahu artinya: Dewi Padi.
Menjadi seorang Miss Tropical Beauties Suriname, apakah ini hal yang Anda inginkan?
Ya. Ini sesuatu di luar kemampuan saya. Saya ingin mencobanya. Ini adalah keputusan yang sangat besar, tapi saya ingin keluar dari zona nyaman. Jadi saya bilang pada diri sendiri, "Oke Sri, ini adalah waktunya. Majulah" dan ini yang saya dapatkan.
Baca Juga: Ditawari Gaji Rp 317 Miliar Per Tahun, Mourinho Merapat ke Real Madrid?
Menyandang predikat itu, apa dampaknya bagi diri Anda dan orang di sekitar?