Suara.com - Indonesia dan Suriname dipisahkan oleh dua benua, Asia dan Amerika. Namun, kedua negara masih tersangkut-paut karena sejarah Jawa.
Berdasarkan sensus penduduk Suriname tahun 2004 misalnya, warga yang berdarah Jawa di sana terbilang banyak, yakni mencapai 14,6 persen dari total 534 ribu jiwa.
Identitas "Ke-Jawa-an" Suriname juga lekat pada nama-namanya. Seperti Sri-Dewi Martomamat, Miss Supranational Suriname 2019 yang pekan lalu berkunjung ke Indonesia dalam perhelatan kontes kecantikan Puteri Indonesia.
Jeng Sri adalah gadis berusia 22 tahun yang lahir di Paramaribo, Ibu Kota Republik Suriname.
Baca Juga: Siti Aisyah Diundang Jokowi, Menlu Bantah Pembebasannya Terkait Pilpres
Nama ibu dan ayah Sri-Dewi juga kental bernuansa Jawa: Alice Ronodiryo dan Sanimin Martomamat.
"Jenengku Sri Dewi," tuturnya kepada Suara.com dalam sesi wawancara eksklusif di hotel, Jakarta, Minggu (10/3) akhir pekan lalu.
Ia meraih gelar sebagai Miss Tropical Beauties Suriname 2018, dan akan memperebutkan gelar Miss Supranational 2019 di Polandia nanti.
Semasa kecil, Sri masih mengingat dirinya mempelajari seni dan kebudayaan Jawa seperti Tari Srimpi—tari klasik khas Keraton Kesultanan Mataram.
Sri mampu memikat penonton Suriname dengan Tari Srimpi yang dipamerkannya di atas panggung saat malam final penganugerahaan Miss Tropical Beauties Suriname 2018, Jumat 8 Maret 2019.
Baca Juga: Ditawari Gaji Rp 317 Miliar Per Tahun, Mourinho Merapat ke Real Madrid?
"Saat kecil dulu, saya ingin belajar tarian Srimpi. Jadi saya bilang kepada ibu saya: 'Ibu, saya ingin belajar tarian Srimpi. Itu pula yang membuat saat malam final, saya juga melakukan tarian Srimpi," ungkap Sri, bangga.