Jadi, terkait hal ini, era digital membuat biaya bisnis itu semakin murah, sudah pasti itu.
Bagaimana yang anda maksud dengan lebih baik pegang kendali dari pada dikuasai pada era pergeseran bisnis analog ke digital?
Lebih baik pegang kendali itu artinya benar-benar mempunyai jaringan-jaringan yang lebih kuat. Bagaimana kita selalu mempunyai posisi yang lebih mapan, harus mencari suatu keadaan di mana kita siap dengan dunia digital itu, menjadi lebih relevan. Kalau tidak pegang kendali, maka kita akan dikendalikan oleh orang lain, tiba-tiba kita menjadi sepi, menjadi kosong, menjadi museum.
Lihat pabrik gula Colomadu, jadi museum. Lihat apa yang terjadi dengan Merpati Airlines. Apa yang terjadi dengan jamu Nyonya Menir?
Baca Juga: Mulanya Dikira Tumor, Ternyata Lintah Hidup di Tenggorokan Wanita Ini
Jadi kita harus pegang kendali, mempunyai sumber daya manusia yang bagus, mempunyai kualitas yang baik agar Indonesia lebih baik.
Apa perubahan platform itu hanya menguntungkan korporasi besar untuk mencaplok yang kecil-kecil?
Intinya, pergeseran bisnis dari analog ke digital itu hanya menguntungkan yang relevan. Pelaku bisnis besar kalau tak relevan lagi ya pasti dicaplok dengan yang lebih kecil.
Contohnya, Nokia saja mati. Nokia kan bukan UKM lho. Sony sekarng saja sekarang sempoyongan. Sementara industri rumahan sekarang berkembang.
Di Indonesia bagaimana para pelaku bisnis baru (startup) bisa bersaing dan tidak kalah dengan raksasa digital dari luar?
Baca Juga: Vanessa Angel Seminggu Sekali Wajib Lapor, Hari Ini yang Kedua
Kolaborasi, harus kolaborasi. Mempelajari kualitas teman, menjadi relevan, dan harus terus beradaptasi dengan itu. Karena siapa pun akan berkolaborasi dengan yang lebih besar. Misalnya BRI berkolaborasi dengan Fintech. Dia berkolaborasi, kalau enggak, bakal dimusuhi.