Hamzah Latief: Langka, Tsunami Selat Sunda Harus Diteliti Lebih Dalam

Senin, 24 Desember 2018 | 07:00 WIB
Hamzah Latief: Langka, Tsunami Selat Sunda Harus Diteliti Lebih Dalam
Pakar Tsunami Institut Teknologi Bandung (ITB) Hamzah Latief. (Dok Pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sekarang kita hanya tinggal mencari tahu mekanismenya di Krakatau itu seperti apa, karena terus terang kalau kita berbicara tentang pembangkit tsunami akibat gunung api itu paling tidak ada delapan sampai sepuluh mekanisme yang bekerja di sana dan itu perlu kita pelajari memang.

Delapan mekanisme itu apa saja?

Di antaranya kaldera, kolapse, ledakan, horisontal explosion, banyak sekali. Tetapi lebih ke arah teknis intinya.

Anda mempunyai simulasi yang berisi prediksi tsunami yang diakibatkan dari letusan Gunung Anak Krakatau. Tsunami itu juga diprediksi akan sampai ke Jakarta. Bisa Anda paparkan?

Baca Juga: Gubernur Lampung: Masyarakat Tetap Waspada, Tsunami Bisa Datang Kapan Saja

Oh jangan cerita ke sana. Saya nggak mau. Itu bisa membuat panik orang banyak. Intinya simulasi itu hasil rekonstruksi 1883.

Ketika tsunami 1883 itu juga terjadi tanpa didahului gempa?

Iya, memang kalau vulkanik tidak ada gempanya. Artinya memang aktivitas gunung tersebut lah yang harus dipantau.

Nah kemarin itu kenyataannya ada tsunami setelah diteliti sumbernya dari Krakatau. Nah pertanyaannya, seperti apa cara kerja fenomena yang terjadi di sana sehingga dapat membangkitakan tsunami? Itu masih spekulatif.

Saya tidak mau, biarkan saja parah ahli itu pada berspekulatif. Ini saja masih dalam perdebatan.

Baca Juga: Takut Tsunami Susulan, Warga Pesisir Lampung Selatan Mengungsi ke Sekolah

Sekali lagi saya tegaskan ini perlu penelitian. Saya juga mau belajar dan perlu mempelajari semua historinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI