Termasuk Jonny Arung, yang disebut korban selamat dalam penyerangan kemarin, itu adalah anggota TNI. Kami punya dokumennya.
Kami tak pernah menembak warga sipil. Kami adalah pejuang revolusi, kami tak diperkenankan seperti itu. Tapi kalau dalam peperangan ada korban sipil di pihak mereka, itu adalah tanggungjawab TNI. Mereka sudah kami ultimatum tidak melanjutkan proyek tapi tak dilakukan.
Sambungan telepon sempat terputus. Dua menit kemudian, Suara.com baru bisa kembali menghubungi Sebby.
Apakah rakyat Papua mendukung aksi penyerangan TPNPB-OPM itu?
Baca Juga: TPNPB: Kami Bukan Kriminal, Korban Tewas di Trans Papua Bukan Dieksekusi
Maaf, tadi ada yang juga menelepon.
Soal pertanyaan itu, Saudara, jangan sekali-sekali menyalahkan rakyat Papua. Penyerangan itu adalah tanggungjawab kami sebagai tentara pembebasan nasional.
Prinsipnya begini, kami, TPNPB, OPM dan organisasi politik lainnya, berjuang menentang penjajahan pemerintah Indonesia terhadap bangsa Papua. Kami punya hak untuk merdeka.
Anda orang Indonesia bukan? Dari mana? Jawa, Kalimantan, Sumatera? (Jurnalis Suara.com menjawab Sumatera)
Nah, saya bangsa Papua, kalau saya datang ke Sumatera, daerah Anda, dan saya datang untuk mencuri, menjarah, memerkosa, apa yang Anda lakukan? Pasti Anda akan melawan saya, membunuh saya.
Baca Juga: Kontak Senjata Masih Berlangsung di Nduga Papua, Evakuasi Jenazah Terganggu
Seperti itulah akar masalah di Papua. Ada pencuri datang, kami sebagai tuan rumah harus membela diri. Indonesia datang merampok, mencuri, menjadi penjajah baru di Papua.