Juru Bicara OPM Sebby Sambom: Ini adalah Perang Kemerdekaan Papua

Tim Liputan Khusus Suara.Com
Kamis, 06 Desember 2018 | 19:39 WIB
Juru Bicara OPM Sebby Sambom: Ini adalah Perang Kemerdekaan Papua
[Suara.com/Aldie Syaf Bhuana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ia dikenal sebagai aktivis hak asasi manusia dan aktif mengampanyekan kemerdekaan Papua. Saat kali pertama ditangkap, Sebby masih berusia 30 tahun pada tahun 2008.

Penangkapan Sebby kala itu, lantaran dirinya menggelar aksi damai mendukung peluncuran Parlemen Internasional untuk Papua Barat (IPWP) di London, Inggris, 16 Oktober 2008. Seusai aksi itu, aparat menangkap Buchtar Tabuni, ketua umum komite perencanaan aksi tersebut.

Sebby lantas menggelar konferensi pers di Taman Makam Theys Eluay—aktivis pro-kemerdekaan yang wafat dibunuh—tanggal 17 Desember 2018, untuk mendesak pembebasan Buchtar Tabuni.

Namun, dalam konferensi pers itu Sebby justru ditangkap. Ia lantas didakwa atas tuduhan makar dan konspirasi, serta menghasut publik untuk bertindak menggunakan kekerasan terhadap aparat keamanan terkait demonstrasi bulan Oktober.

Baca Juga: TPNPB: Kami Bukan Kriminal, Korban Tewas di Trans Papua Bukan Dieksekusi

Pada persidangan vonis tanggal 10 September 2009, Sebby divonis bersalah dengan hukuman 2 tahun penjara.  Sebby dibebaskan secara bersyarat pada tanggal 14 Desember 2009, sebelum dia menyelesaikan masa hukumannya.

Seusai keluar penjara, ia beserta keluarga terpaksa bersembunyi ke daerah hutan. Namun, tanggal 4 Desember 2010, hampir setahun setelah pembebasan, Sebby kembali ditangkap di Jayapura saat sedang menunggu pesawat untuk terbang ke Hong Kong, menghadiri pelatihan dari Asian Human Rights Commission (AHRC). Ia ditangkap atas alasan membawa bendera Bintang Kejora pada tas komputer jinjingnya. Sebby sendiri menegaskan tak pernah membawa bendera tersebut.

Setelah sempat dipenjara untuk kali kedua, Sebby akhirnya dibebaskan bersyarat pada tanggal 26 Juli 2011.

Saat diwawancarai media massa sesaat setelah dibebaskan kala itu, Sebby menyatakan pernyataannya yang terkenal:  “Saya belum bebas dari penjara. Saya akan bebas dari penjara setelah semua rakyat Papua bebas dari penjajahan.”

Suara.com, Kamis (6/12/2018) pukul 17.00 WIB, menghubungi Sebby via telepon. Dalam percakapan selama 47 menit tersebut, Sebby mengungkapkan kronologi penyerangan di lokasi  pembangunan Trans Papua.

Baca Juga: Kontak Senjata Masih Berlangsung di Nduga Papua, Evakuasi Jenazah Terganggu

Selain itu, Sebby juga menjelaskan posisi TPNPB-OPM berikut pernyataan sikap mereka terhadap pemerintah Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI