Prediksi Ilmiah Jakarta Akan Tenggelam, Tapi Kapan?

Senin, 26 November 2018 | 16:10 WIB
Prediksi Ilmiah Jakarta Akan Tenggelam, Tapi Kapan?
Ilmuwan Fisika dan Perubahan Iklim yang menjelajah Antartika, Wayan Suparta. (dok Pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Mungkin saja. Karena pertama, kalau saya membaca dari sifat-sifat sungai di Jakarta itu seperti itu, disamping memang faktor eksternal seperti sikap manusia yang tidak mau bekerja sama menjaga lingkungan.

Nah itu memang berpotensi. Jadi harus ada usaha bersama antara pemerintah dengan masyarakat untuk menjaga sungai.

Saya lama tinggal di Malaysia, jadi kalau di sana masyarakat yang ketahuan membuang sampah atau merusak sungai itu dendanya besar sekali. Dan itu kontrol dari aparat tinggi sekali, jadi begitu ketahuan langsung ada tindakan, tidak ada pembiaran.

Kalau di Indonesia kan masih ada pembiaran, negosiasi, alot-alot gitu kan. Itu nggak boleh, kalau memang hal itu sangat prinsipil ya nggak boleh. Kalau didenda ya kasih denda, salah ya salah.

Baca Juga: Prabowo Ramal Jakarta Tenggelam di 2025, Ilmuwan : Betul Itu

Siapapun yang melakukannya. Itu yang harus dihukum berdasarkan undang-undang yang ada, penerapan hukumnya itu harus tegas.

Kemudian saya juga melihat tergantung dari kemauan politik dari pemerintah, dalam hal ini pemda dan DPRD. Apakah mereka punya semangat untuk menjaga Jakarta? Masalahnya mereka itu kan memiliki banyak kepentingan. Jadi masalah Jakarta banjir atau tenggelam mesti dikampanyekan secara aktif oleh orang luar juga, NGO seperti WALHI contohnya ya harus mencoba mendesak DPRD atau pihak yang terkait.

Karena kalau hanya keinginan gubernur tapi tidak didukung oleh DPRD kan nggak bisa juga. Jadi harus keduanya didesak katakanlah mengeluarkan UU pembatasan penggalian sumur untuk mengurangi rembesnya air.

Lalu solusinya bagaimana kalau rakyat kecil tidak boleh mendapatkan air bersih, apakah pemerintah menyediakan air bersih setiap hari, kasih tangki air bersih atau bagaimana? Pemerintah harus punya solusi, itu harus diperhatikan. Jadi banyak sekali ya ini kalau mau dilihat ya satu-satu. Yang paling penting juga adalah pembinaan kesadaran masyarakat akan lingkungan. Sekiranya daerah itu memang rawan banjir dan berisiko tinggi tentu masyakarat di sana siap untuk direlokasi.

Beberapa kali Jakarta juga 'tenggelam' karena banjir, seperti 1996 banjir setinggi 7 meter hingga 2002 banjir setinggi 5 meter yang merendam 25 persen kawasan Jakarta. Ini dampak dari perubahan iklim atau ketidaksiapan Jakarta menampung air hujan?

Baca Juga: Menegangkan, Detik-detik KM Multi Prima 1 Tenggelam di Selat Bali

Saya rasa yang terakhir itu ya, karakteristik dari permukaan air tanah di Jakarta yang tak mampu menyerap air jatuh dari langit. Apalagi sudah banyak bangunan beton di sana, kemudian air tidak bisa diserap oleh permukaan tanah. Selain itu, Jakarta juga dibebani oleh bangunan tinggi dan kepadatan penduduk yang secara gravitasi menarik permukaan tanah turun ke bawah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI