Prediksi Ilmiah Jakarta Akan Tenggelam, Tapi Kapan?

Senin, 26 November 2018 | 16:10 WIB
Prediksi Ilmiah Jakarta Akan Tenggelam, Tapi Kapan?
Ilmuwan Fisika dan Perubahan Iklim yang menjelajah Antartika, Wayan Suparta. (dok Pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Iya betul. Itu bukan hanya Jakarta ya tapi keseluruhan daerah-daerah yang dilalui oleh ring of fire dan lempengan bumi, contohnya di Palu, Aceh, Pulau Jawa juga hampir seluruhnya dilalui. Ini bukan berarti juga daerah lain aman 100 persen, mereka bisa saja dapat bencana kiriman.

Jadi kemungkinan itu akan menggeser atau pergerakan lempeng bumi, jadi yang sebelumnya lautan bisa jadi darat atau yang sebelumnya darat bisa lepas menjadi lautan. Dulu Kota Palu itu lautan, sekarang dia menjadi daratan akibat aktivitas gempa dan pergeseran lempeng bumi. Begitu sejarahnya kalau ditelusuri lebih jauh.

Menurut Anda, sejauh mana kesiapan Jakarta memperlambat proses tenggelamnya Jakarta?

Kalau secara manajemen organisasi pemerintahan harusnya memang pemerintah berusaha mencari dana untuk menbangun tanggul-tanggul. Karena menurut saya ada dua jenis tanggul yang harus dibangun di tepi laut. Pertama tanggul penghalang ombak dan yang kedua tanggul pemecah ombak. Itu arahnya searah dengan arah datangnya ombak, jadi satu melintang dan satu sejajar.

Baca Juga: Prabowo Ramal Jakarta Tenggelam di 2025, Ilmuwan : Betul Itu

Jadi ombak yang datang ke daratan itu dipecah langsung dengan memasang tembok yang sejajar dengan arah datangnya ombak, lalu tanggul yang melintang meredam sisa ombak yang akan menghantam daratan.

Seberapa efektif pembangunan Giant Sea Wall untuk mencegah Jakarta tenggelam?

Cukup efektif, pertama untuk mengurangi longsoran dari darat ke laut karena dia dibeton. Kemudian yang kedua dari ombak yang datang ke darat atau abrasi tidak akan mengabrasi pantai tapi akan mengenai tembok dulu. Namun, catatannya tembok yang dibangun minimal 10 meter tingginya bukan 2-3 meter, kalau segitu ya sama saja bohong.

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan sempat menolak pembangunan Giant Sea Wall karena khawatir akan menjadi kobokan raksasa. Apakah benar seperti itu?

Kalau untuk pendapat sekarang, itu betul. Tapi saya kurang setuju dengan pendapat itu. Tidak semua kawasan Jakarta menjadi kobokan hanya di bagian-bagian tertentu. Karena kalau sungai dan lautnya kotor memang betul dia akan menjadi sarang sampah dan jadi kobokan. Sekarang tergantung, yang penting kemampuan mengatur lalu lintas perairan di sana. Apakah IPAL-nya kemudian sampahnya itu diatur, harus dikontrol dengan betul. Kalau itu tidak dikontrol juga ya kemungkinan kobokan bisa terjadi. Namun, usaha untuk membangun Giant Sea Wall di Jakarta khususya di Jakarta Utara akan membantu memperpanjang umur Jakarta dari tenggelam.

Baca Juga: Menegangkan, Detik-detik KM Multi Prima 1 Tenggelam di Selat Bali

Kalau melihat eksisting, Sungai Ciliwung bahkan Sungai Sentiong itu hitam dan kotor, artinya kalau jadi dibangun Giant Sea Wall ramalan Anies akan menjadi kobokan raksasa bakal terwujud?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI