Ada juga yang menanyakan apakah tahun 2025, 2035, dan 2050? Jadi kalau prediksi 2025 artinya 27 tahun lagi kan? Menurut saya kalau hanya dilihat dari aspek keadaan permukaan tanah dan perubahan iklim, Jakarta belum tenggelam seluruhnya.
Kecuali mungkin khusus yang di Jakarta Utara itu di dekat Tanjung Priok dan juga sekiranya ada gangguan luar yang dashyat. Contohnya tsunami atau gempa itu memungkinkan pada 2025 akan ditenggelami permukaannya, bukan seluruhnya. Tapi hanya di bagian utara.
Itu kalau dilihat dari data sekiranya ketinggian permukaan laut dari permukaan tanah 1 sampai 8 meter. Kemudian kecepatan menyusutnya permukaan tanah itu setiap tahun tergantung, apakah 10 cm atau 15 cm atau 20 cm? Itu kan setiap daerah tidak sama.
Kalau sekiranya kecepatan turunnya permukaan tanah setiap 10 cm per tahun, itu tahun 2025 belum tenggelam.
Baca Juga: Prabowo Ramal Jakarta Tenggelam di 2025, Ilmuwan : Betul Itu
Maksudnya permukaan tanah di Jakarta itu belum digenangi air laut. Bukan tenggelam seperti Monas hanya kelihatan pucuknya saja..
Tetapi kalau sekiranya kecepatan menyusutnya tanah 20 cm sampai 25 cm per tahun itu mungkin sekali. Ditambah lagi ada faktor luar, seperti perubahan iklim. Itu sangat membantu sekali apalagi sistem permukaan tanah atau topografi tanah Jakarta setiap tahunnya memang akan mengalami penurunan. Otomatis itu karena sifat tanahnya yang aluvial atau tanah endapan.
Itu salah satu yang paling besar pengaruhnya adalah faktor manusia. Menggali sumur untuk mengambil air.
Artinya, Jakarta ini pasokan air bersihnya masih kurang. Ini yang mengakibatkan beberapa masyarakat kecil atau mungkin yang di atas atau yang menengah mengambil air dengan menggali sumur. Ini kan tidak boleh seharusnya. Karena keadaan tanah itu kalau mengeduk tanah sampai kedalaman 10 meter sampai 15 meter, itu berarti kan memberi peluang air hujannya masuk ke sana.
Karena kemampuan daya rekat tanah rendah itulah yang menyebabkan tanahnya ambles ke bawah. Jadi semakin banyak penggalian sumur maka semakin cepat ambles terjadinya longsor sangat tinggi. Itu faktor eksternal namanya.
Baca Juga: Menegangkan, Detik-detik KM Multi Prima 1 Tenggelam di Selat Bali
Perubahan iklim juga tengah menghantui, apakah itu juga berpengaruh?