Digrebek Tentara Angkatan Darat, kapan itu terjadi?
Saya ingatnya bulan Oktober tahun 1966 setahun setelah Gestok. Peristiwa selalu terjadi rata-rata malam. Saya ingat malam itu tidak terlalu larut banget. Kala itu saya main screbel bersama adik-adik, datang seorang tentara bernama Kapten Suroso yang kemudian mendekati tempat bermain screbel dan menyusun huruf berbentuk bapak saya - Njoto. Ia menyusun itu maksudnya dia tahu kami anaknya.
Mulai saat itu kami dibawa ke Kodim 0501, Kodim air mancur namanya, sekarang kalau nggak salah dekat dengan Gedung BI yang ke arah Kebun Siri.
Nah saat dibawa kami dimasukkan ke sel perempuan di sana kami jadi satu ada banyak tahanan. Selnya lumayan besar namun ketika hendak tidur harus berimpitan. Sel yang kami tempati benar yang bentuknya jeruji besi. Nah di sana deket dengan kantor yang dipakai introgasi saya tahu lokasiny dekat sekali.
Jadi orang habis disiksa serta diintrogasi darahnya yang berserakan dilap itu bagian yang membuat saya trauma. Saya melihat orang berdarah-darah kadang diseret, kadang dipapah. Perempuan yang selesai disiksa masuk kembali ke sel kami di sana mereka diobati sama teman-temanya di rawat.
Ibu saya dan adik saya kalau tidur kadang terbangun dan nangis karena ada bunyi sabetan serta teriakan yang jelas banget terengar, wong itu deket, saya bahkan menatap langsung orang yang disiksa.
Anda katakan ada siksaan, alat apa saja yang digunakan pada saat itu?
Macam-macam yang saya lihat dengan nyata dan pahami waktu itu cambuk yang bentuknya ikan pari. Kan itu ada di meja nah saya setiap pagi bersihakan meja di sana juga ada puntung rokok.
Saya sering bersihkan untuk tugas pagi itu dilakukan karena saya membantu tahanan perempuan yang bertugas. Bahkan ada kabar juga ada yang diinjak kukunya di duduki pakai kaki meja, lalu disundut pakai rokok. Saat saya bersihkan itu saya lihat ekor pari masih berdarah-darah sih jumlahnya hanya satu sampai dua.
Selama dalam tahanan, Anda melihat bapak Anda?