Seorang difabel seperti Anda suka traveling, bagaimana Anda melakukannya?
Jadi difabel itu harus bisa dan mampu menghadapi tantangan dalam hidupnya, baik itu internal maupun eksternal.
Nah untuk eksternal itu biasanya soal eksistensi diri, kemandirian. Banyak memang penyandang disabilitas yang bergantung dengan keluarganya, maksudnya dalam hal bermobilitas, ke mana-mana diantar.
Kalau saya mandiri sekali sejak jadi aktivis ini, mau ke mana pun, karena kita memang hidupnya harus mandiri. Jadi kemandirian itu penting untuk kemajuan diri, untuk meningkatkan kapasitas, apalagi kalau kita difabel dan perempuan.
Baca Juga: WNI Jadi Anggota Komite Hak - hak Penyandang Disabilitas di PBB
Untuk masuk ke ruang-ruang publik itu kan harus mandiri. Tantanganya memang agak berat juga.
Saya pernah berantem dengan ayah saya, karena keluarga saya sangat menyayangi saya, sehingga tidak boleh keluar rumah. Saya juga faham, karena yang namanya orangtua kalau sayangnya berlebihan biasanya protektif.
Jadi pelan-pelan saya berikan penyadaran kepada orangtua. Terutama ayah saya. Saya kan lebih terbuka. Biasalah yang nama orang tua beda-beda, ada yang protektif dan ada yang membiarkan saja. Jadi ya itu salah satu tantangan tantangan yang banyak sekali dialami teman-teman disabilitas di seluruh dunia, maupun di Indonesia.
Penyandang disabilitas penting untuk meningkatkan kapasitas diri. Misalnya pengguna kursi roda usia sekolah bagaimana dia bisa bersekolah tanpa malu dan bisa bergaul dengan teman temannya yang lain. Jadi bisa bersosialisasi dalam kehidupan sehari hari, berpartisioasindi lingkungan sosial masyarakat, bahkan dalam berpolitik.
Itu penting bagi mereka. Kalau untuk usia anak-anak biasanya kita beri pemahaman orangtuanya, kalau penyandang disabilitas usia dewasa kita dorong mereka untuk bersosialisasi, dan bahkan mendorong mereka untuk berorganisasi dimana pun mereka berada, tak hanya organisasi disabilitas. Tapi mungkin organisasi lain yang mereka bisa gabung.
Baca Juga: Bawa Anak Disabilitas Mudik, KPAI Beri Tips Ini untuk Orangtua
Bagaimana pandangan Anda tentang hak-hak disabilitas di Indonesia?