Apakah Anda menciptakan dan menemukan rumus-rumus baru?
Iya. Sebagai matematikawan murni, produknya rumus. Rumus ini bisa dalam bentuk dalil atau juga pernyataan. Hasil penelitian saya selalu dalil dann rumus.
Jumlahnya sudah puluhan. Apakah semua rumus menjadi penting dan dipakai, saya tidak mengklaim. Mungkin ada 1 atau 2 yang dipakai orang.
Apakah ada rumus yang dipakai oleh banyak orang?
Salah satunya rumus sudut antara dua subruang. Peneliti yang merujuk paper saya dari berbagai bidang. Di antaranya bidang biokimia, fisika, grafika komputer, optimisasi, dan vehicular technology.
Sekarang saya lagi menciptakan rumus-rumus berikutnya.
Bagaimana proses pembuatan rumus-rumus itu?
Saya hanya memerlukan kertas, pensil, dan bak sampah. Jadi akan banyak kertas yang terbuang. Kalau coretan itu benar, maka akan disimpan.
Berapa waktu yang Anda perlukan untuk menemukan rumus?
Bisa 2 sampai 3 tahun. Kalau paling cepat 1 tahun. Tapi dalam 1 tahun bisa menyelesaikan banyak makalah. Karena saya bekerja dengan tim yang ada di berbagai negara.
Kebanyakan di Indonesia, masuk ke Jurusan Matematika, maka akhirnya akan menjadi guru. Sejauh mana matamatika bisa diaplikasikan untuk kepentingan industri?
Kalau dulu, orang banyak berpandangan seperti itu. Buat apa belajar matematika, paling hanya menjadi guru. Kalau sekarang terbalik, “paling tidak jadi guru”. Jadi bisa mencapai karier lebih tinggi lagi. Tapi bukan bermaksud merendahkan guru.
Matematika, cabang yang sangat luas dan hidup berkembang. Banyak teknologi yang perlu matematika. Salah satunya persenjataan, teknologi dan perbankan. Banyak matematikawan yang mendapat nobel ekonomi.
Apakah Anda pernah terlibat dalam project industri swasta untuk menciptakan sebuah produk?
Belum. Karena industri di Indonesia tidak high tec. Tapi dari mahasiswa teknik elektro banyak yang mengembangkan ke sebuah alat. Misal membantu dokter memahami citra pemotretan. Hanya saya tidak pernah berklien langsung dengan rumah sakit. Saya masih bagian dari tim mereka.
Belum lama ini media sosial dihebohkan dengan posting seorang murid yang protes karena gurunya memberi nilai kecil ke tugas matematika. Sebabnya guru menilai murid itu salah dalam menulis proses pekalian. Hanya berbeda meletakan angka 4x3 menjadi 3x4. Bagaimana pandangan Anda?
Guru itu tidak pada tempatnya mempermasalahkan itu dengan siswa yang masih SD. Konsep itu harus dibangun dengan hati-hati dan tidak memberikan kesan kalau matematika terlalu rijid dan hanya ada satu interpretasi.
Perkalian munculnya dari mana, itu harus dipelajari guru dan memperkenalkan perkalian kepada siswa.
Apakah itu menunjukan kualitas guru matematika yang kurang?
Wapres JK bilang, kualitas guru kita harus ditingkatkan. Menteri Anies Baswedan juga pernah mengatakan itu. Tapi jika niatnya ingin meningkatkan mutu pendidikan, mutu guru harus ditingkatkan.
Peneliaan terbaru apa yang Anda lakukan?
Penelitian baru terbaru lahir dari penelitian yang sudah selesai. Saya ingin mendalami dari sisi mengukur energi, instrument mengukur energi. Kualitas suatu fungsi yang pas itu seperti apa.
Ambisi saya yang baru belakangan dijalankan adalah memasyarakatkan matematika lewat website. Salah satu website yang sudah diluncurkan, bermatematika. Saya punya misi yang baru 3 tahun belakangan ini.
Yang disajikan, tidak hanya penelitian yang terbaru dan rumit. Tapi konsep matematika yang lama, tapi belum banyak juga yang tahu. Siapa tahu ada bibit-bibit unggul matematika Indonesia yang sebelumnya tidak tertarik. Jadi ada anggapan, jadi matematikawan itu keren. Di dunia, banyak matematikawan juga sukses dan menemukan rumus dunia.
Di luar negeri, seperti IBM, Apple, dan industri digital memakai matematikawan sekelas doktor. Saya ingin ‘meracuni’ generasi muda tidak lari dari matematika.
Ada berapa peneliti bidang matematika seperti Anda di Indonesia?
Nggak banyak, 20-an paling. Kalau sekelas dunia, paling di bawah 10 orang.
Anda akhirnya mendapatkan penghargaan sekelas Habibie Award…
Yang lain banyak, tapi penghargaan yang lainnya tidak sebesar Habibie Award. Habibie Award penghargaan paling bergengsi yang pernah saya dapat.
Saya pernah dapat penghargaan dari Kedutaan Besar Australia sebagai alumni terbaik dari sana. Lalu juga dari ITB sebagai matematikawan paling produktif.
Biografi singkat Hendra Gunawan
Hendra Gunawan, ilmuan matematika kelahiran Desember tahun 1964. Saat ini Profesor Hendra adalah guru besar jurusan matematika Institut Teknologi Bandung (ITB). Hendra menyelesaikan gelar sarjananya di ITB. Lalu gelar master dan P.hd-nya dia dapat di University of New South Wales, Australia dengan mengambil studi matematika murni.
Hendra merupakan ilmuan Indonesia berkelas dunia. Dia banyak menerbitkan jurnal ilmiah di kalangan internasional. Selain menjadi pengajar di ITB, Hendra juga menduduki jabatan di organisasi internasional. Di antaranya Editorial Member of East Asian Journal on Applied, Editor-in-Chief of Journal of the Indonesian Mathematical Society, dan Member of Internal Quality Assurance Team formed by Academic Directorate DGHE.
Selama menjadi pengajar, dia sudah meluluskan 36 mahasiswa master dan 12 mahasiswa doktor, serta puluhan sarjana lain. Selama kariernya sebagai peneliti, dia sudah mendapatkan belasan penghargaan, termasuk Habibie Award.