Apa jaminan Anda teman-teman di Papua bisa mengelola negaranya dengan baik?
Sebenarnya Indonesia harus bangga bisa mengakui papua sebagai suatu negara. Papua ada di Indonesia sudah 50 tahun. Indonesia tidak perlu ragu membiarkan Papua merdeka. Banyak akademisi dari lulusan terbaik berasal dari Papua, mereka punya kemampuan. Tapi tidak punya kesempatan saja selama puluhan tahun. Manusia tidak ada yang malas dan rajin, semua sama. Tinggal kesempatan saja.
Tahun 1980-an banyak orang Papua yang mengungsi di Eropa pascaPapua gabung dengan Indonesia. Mereka punya anak dan cucu. Banyak orang papua yang lulus program master dan doktor di sana, tapi mereka tidak punya kesempatan di Indonesia.
Dalam perjanjian Roma, salah satu perjajiannya berbunyi kalau orang papua ada di Indonesia hanya 25 tahun, cukup 25 tahun. Jadi Indonesia menyiapkan Papua untuk bernegara.
Kami juga akui, kita akan diperhadapkan sebagaimana negara baru. Contohnya Timor Leste banyak keraguan, Timor Leste negara kecil dan ragu untuk merdeka. Tapi sekarang Timor Leste bisa mengatur negaranya.
Ada pendapat banyak kepentingan Asing ketika Papua Merdeka?
Bagi saya, itu akan diatur dalam konstitusi kami. Soal Freeport, akan diatur kemudian. Yang terpenting sekarang bagaimana masyarakatt Internasional ingin merdeka dan mengatur negaranya sendiri.
Kami sadar, papua kaya. Tapi investornya saat ini deal degan Indonesia, bukan papua. Kalau papua merdeka, maka investor akan deal dengan papua. Kami akan mengatur poin tentang investais. Saya selalu bilang, Amerika harus membantu kalau papua merdeka. Sehingga orang papua bisa menikmati kekayaan alamnya.
Jokowi berjanji akan ada keadilan untuk Papua. Apakah Anda tetap ingin merdeka?
Saya berjuang bukan hari kemarin. Jadi janji, pernyataan dari pemimpin negara Indonesia dari presiden satu ke lainnya saya sudah mendengar. Itu bukan hal baru untuk saya. Mulai dari Presiden Soeharto. Misal sekarang janji Jokowi untuk akses pers internasional di Papua, sampai hari ini itu tidak terjadi.
Berarti janji itu hanya menjadi tameng saya agar Jokowi bisa duduk sebagai presiden karena dukungan dari orang Papua. Orang Papua sangat mendukung Jokowi saat itu.
Anda pernah dibujuk untuk pulang?
Sering. Terutama saat tahun-tahun pertama lari.
Saat pemerintahan Jokowi berkuasa, apakah juga perah dibujuk untuk pulang?
Pernah. Jokowi mengirimkan utusan ke Amerika, tapi saya tak perlu sebutkan siapa orang itu. Saya diajak kembali dan bicara tentang masa depan Papua. Tapi saya menolak.
Dalam programnya Jokowi sudah membuat program-program pembangunan untuk Papua. Mengapa Anda menolak?
Lepaskan Papua dari Indonesia, itu solusi terbaik untuk membuat Papua lebih baik. Papua di tangan Indonesia akan terus seperti ini. Terus terjadi pembunuhan dan pengerukan sumber daya. Terakhir lihat saja mahasiswa Papua di Yogyakarta, diperlakukan tak layak seperti kami ini bukan manusia.
Timor Timur lihat saja, mereka berhasil mengurus negaranya. Bahkan sekarang sejahtera. Kami pun bisa mengurus negara kami sendiri, itu pasti.