Pelemahan ekonomi sudah terjadi, apa langkah jangka pendek yang harus dilakukan segera oleh pemerintah?
Solusi yang diambil ini harus konperhensif, inter-kementerian dan lembaga. Kita sudah ada forum komunikasi stabiltas sistem keuangan. Forum itu berkoordinasi dengan BI, LPS, dan OJK untuk mencermati kondisi pasar modal dan pasar uang. Kemudian dari sisi fiskal, perlu ada stimulus fiskal tambahan. Terutama untuk sektor perusahaan padat karya. Agar tak terjadi pemburukan yang tadinya mengurangi jam kerja sampai terjadi PHK.
Maka pemerintah harus mengeluarkan kebijakan baru dari sisi fiskal ke perusahaan seperti ini. Terutama padat karya, semisal tekstil, garmen dan elektronik. Salah satunya memberikan keringan pajak atau juga tax holiday. Lainnya, el nino ini harus diantisipati, terutama memitigasi sawah-sawah yang sudah tidak produktif. Petani harus dibantu.
Indonesia melirik Cina untuk melakukan peminjaman uang untuk bangun infrastruktur. Sementara ekonomi Cina melambat dan ini berpengaruh ke Indonesia. Haruskah ada langkah khusus dari Indonesia untuk mengantisipasi ini?
Saya kira sah saja jika Tiongkok mengambil leadership untuk membuat bank infrastruktur. Karena ide pembangunan bank infrastruktur sudah dibicarakan Presiden Xi Jimping tahun 2013 ketika pertemuan APEC di Bali. Terkahir Bank Dunia menyambut baik. Karena bank dunia tidak bisa mengcover pembangunan infrastruktur di Asia.
Saya rasa tidak ada masalah. Cuma apakah kehadiran bank infrastruktur Asia yang dimotorti Tiongkok dan india ini terperngruh keterlambatan ekonomi di Tiongkok, saya rasa tidak. Karena sistemnya ada stor. Tidak mungkin kalau sudah distor ditarik kembali. Sehingga tidak ada yang harus diantisipasti dari Indonesia.
Apakah dampak langsung pelemahan ekonomi Cina ke Indonesia?
Paling terasa ekspor Indonesia ke sana menurun. Sebab Cina sebagai mitra dagang utama Indonesia saat ini.
Bank Indonesia mengumumkan posisi utang luar negeri Indonesia sampai akhir April 2015 tercatat 299,8 miliar dolar AS. Total utang naik sampai Rp21 triliun, atau total semua Rp2.864,25 triliun. Apakah jumlah ini sudah masuk zona bahaya?
Tidak juga sih, karena porsi utang terhadap PDB kita masih terjaga. Sekitar 25 sampai 26 persen. Apakah ini akan menimbulkan nasib seperti Yunani yang gagal bayar utang, tidak.
Tapi yang harus diantisipasi utang dalam bentuk valas. Sebab utang itu terbagi 2, utang yang dilakukan goverment dan swasta. Utang swasta itu dibagi dua lagi, utang yang dilakukan BUMN dan koorporasi. Utang pemerintah itu jauh lebih terkontrol dibandingkan era orde baru. Karena sebelunya kita memiliki Dirjen Pengelolaan Utang Negera. Sekarang utang dikelola Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko di bawah Menterian Keuangan.
Sekarang ini utang yang ingin dilakukan pemerintah harus dikonsultasikan oleh DPR. BUMN juga memiliki mekanisme seperti itu. Misalnya ketika Bank Mandiri, BRI, atau PLN ingin pinjam uang, itu harus ada mekanisme ke Kementerian BUMN dan Menko Prekonomian.
Pelambatan ekonomi ini juga menimbulkan dorongan untuk mengganti sejumlah menteri perekonomian. Banyak analis juga yang menilai jika beberapa menteri tidak kompeten di bidangnya. Semisal Menko Perekonomian Sofyan Djallil, Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago dan Menperin Saleh Husin. Apakah dengan resuffle kabinet akan mengubah keadaan?
Resuffle itu hal prerogatif presiden, dia memiliki pertimbangan tertentu, apakah menterinya berkinerja baik atau tidak. Tapi sekerang market sangat menunggu itu. Di beberapa banyak negara, ketika akan ada perbaikan dan perubahan, salah satu instrumennya resuffle kabinet.
Menteri mana yang harus diganti?
Saya tidak tahu. Tapi kalau pun ada resuffle, itu harus segera dilakukan. Kalau pun tidak ada, segera diumumkan.
Soal anggapan banyak menteri yang tak berkompeten, Anda setuju?
Saya tidak perlu sebut menterinya, tapi kalau resuffle disebut untuk meningkatkan optimisme market untuk perubahan yang lebih baik, saat ini iya.
Salah satu yang disebut perlu diganti adalah Menko Perekonomian. Jika Menko Perekonomian harus diganti, apa yang perlu diperbaiki dari kerja Menko Perekomian?
Menko itu sifatnya koordinatif, dia harus punya leadership, punya perspektif. Karena dia ini Menko Perekonomian, harus berkomunikasi secara baik. Bisa memiliki kemampuan bargaining position, mencari solusi bersama. Karena bisa jadi apa yang diinginkan Kementerian Keuangan akan berbeda dengan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian.
Saat ini, bagaimana kinerja Menko Perekonomian menurut Anda?
Perlu ditingkatkan.
Presiden Joko Widodo mengatakan siklus ekonomi sedang beralih dari konsumsi ke produksi dan dari konsumsi ke investasi. Itu lah yang menyebabkan pelambatan ekonomi. Anda melihat hal yang sama?
Sebenarnya kita bisa mengubah siklus peralihan dari konsumsi ke investasi tanpa membahayakan konsumsi. Karena itu juga dilakukan pada tahun 2011 dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia atau MP3Ei. MP3EI menggerser orientasi dari demand site ke suplay site, tapi tanpa membahayakan sisi konsumsi.
Tapi usaha itu akan lama dan memakan waktu...
Kalau infrastruktur kita percepat, 3-4 tahun baru kita rasakan.
Artinya pelambatan ekonomi ini masih panjang?
Makanya saat ini perlu ada rumusan kebijakan. Infrastruktur dan produksi kita kuatkan, tanpa ganggu konsumsi. Tapi ini semua tergantu menterinya. Pemerintah harus segera, tanggap, cepat karena el nino. Agar eskalasi pelambatan tidak terlalu lebih dalam. Kita berharap 2016 bisa reborn. Tapi kalau tanpa ada tanggapan serius dan komperhensif, akan lebih panjang lagi. Jika sektor padat karya tidak dijaga akan terjadi gelombang PHK. Ini akan semakin melambat.
Profil Firmanzah
Firmanzah lahir di Surabaya 39 tahun silam. Saat ini Prof. Firmanzah, Ph. D mempimpin Universitas Paramadina sebegai rektor. Dia menggantikan Anis Baswedan yang ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Fiz, begitu sapaan akrabnya merupakan ekonom muda yang kariernya melesat di kampus. Di usia 32 tahun, dia sudah ditunjuk sebagai Dekan Fakultas Ekonomi. Saat itu Fiz adalah dekan termuda yang pernah dimiliki Universitas Indonesia. Karier Fiz melesat saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjunjuknya sebagai Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi. Dia terlibat dalam pengambilan keputusan saat Indonesia terdampak krisis global di 2008 dan 2009, sehingga Indonesia bisa keluar dari bahaya krisis.
Fiz lulus S1 Ekonomi Manajemen di Universitas Indonesia. Dia juga mengambil S2 di kampus yang sama, dan lulus di tahujn 2000. Sembari menjadi analis pasar, Firmanzah juga mengambil gelar M.Phil of Organisation and Management Strategic di University of Lille. Di tahun yang sama, Fiz juga menjalani studinya pada tingkat doktoral dalam bidang manajemen internasional dan strategis di Universitas Pau and Pays De l’Adour.
Sebagai ekonom, Fiz juga aktif di forum-forum internasional. Sebut saja di University of Nanchang Cina, University of Pau et Payas de l’Adour Perancis, dan Amos Tuck Business School Amerika Serikat.