Grace Natalie: Membangun Partai Anak Muda dengan Hemat Biaya

Senin, 18 Mei 2015 | 07:00 WIB
Grace Natalie: Membangun Partai Anak Muda dengan Hemat Biaya
Ketua Umum PSI, Grace Natalie (suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Apa yang ditawarkan ke anak muda untuk mengikuti partai ini?

PSI dibangun dengan kita tidak punya tokoh besar. Tidak ada politisi lama. Kalau di PDIP ada Ibu Mega (Megawati Soekarno Putri), di Demokrat ada Pak SBY, di Gerindra ada Prabowo. Di sini tidak ada siapa-siapa. Kami ini ibarat kendaraan, cuma busnya. Nanti penumpangnya silakkan diisi dengan orang yang bagus. Nanti di Pilpres 2019, partai yang lolos verifikasi bisa mengusulkan calon presiden.

Siapa yang dicalonkan PSI untuk jadi presiden nantinya? Kita mengajak masyarakat untuk sama-sama melihat siapa yang diinginkan masyarakat untuk maju menjadi presiden. Misalnya, orang ingin Jokowi lagi, apakah PDIP akan mendukung PDIP lagi? Kan sekarang lagi panas dingin kondisinya. Kita nggak tahu.

Misal Jokowi bagus nih dalam 5 tahun, dan ternyata Pak Jokowi diminta publik untuk nyalon lagi, tapi PDIP-nya nggak mau, Pak Jokowi nggak punya partai lagi. Kalau untuk PSI, kita dukung Jokowi tanpa syarat apa pun. Sesederhana itu.

Jokowi kan bukan anak muda....

Jokowi kalau dibanding tokoh-tokoh lain kan terhitung masih muda. Generasinya lebih muda dibanding SBY, Surya Paloh, JK, itu kan generasi yang di atasnya. Generasinya termasuk yang muda.

Bagiamana PSI menjami anak muda yang tidak pengalaman di parpol, orang baru, dan tidak terlibat korupsi?

Nggak ada yang bisa menjamin mereka ujungnya harus lurus atau nggak. Tapi setidaknya, kita mulai dengan bahan baku yang bagus. Mereka yang baru-baru ini masih idealis, semangat tinggi, dan belum tercemar dengan pikiran hitungan komersil. Pembicaraan itu tidak ditemukan.

Anda sudah pasti jadi ketua umum PSI?

Iya sudah pasti, tidak pemilihan lagi.

Anda belum pernah berpartai, apa yang membuat Anda Pede pimpin partai?

Apakah anak muda yang kebanyakan golput tidak memilih partai yang dipimpin politisi yang mempunyai track record panjang itu? Saya nggak tahu persis apa. Tapi pasti ada alasan yang lebih dari satu. tapi dengan spack yang katanya ketuanya mempunyai track record panjang saja, belum berhasil menarik hari para anak muda yang menjadi golput itu.

lalu apa salahnya kita coba dengan komposisi baru? Saya memang belum punya pengalaman di parpol, tapi toh yang dibangun di sini kita bangun parpol dengan gaya yang sudah ada. Kita bikin manajemen yang baru seperti perusahaan. Memisahkan urusan administrasi dan politik. Saya nggak punya agenda kejar tiket capres atau menteri. Saya fokus di partai, membersarkan partai saja.

Saya memang tidak punya pengalaman di partai politik. Tapi saya pernah di media, saya bisa berkomuniksi dengan publik lebih baik. Kita percaya nggak butuh orang yang pengalaman banyak untuk bisa menangkap aspirasi masyarakat.

Bagaimana pandangan anda soal tren politik 4 tahun ke depan?

Biasanya survei ittu relevan beberapa bulan menjelang pemilihan, kalau prediksi 5 tahun ke depan dilakkan dari sekarang, kayaknya kurang tepat. Tapi selama angka golput masih tinggi, partai baru itu masih relevan. karena berarti para golput ini tidak menemukan rumahnya dari apa yang ditawarkan dari partai lama.

Anda menyasar golput?

Tentu dong. Golput itu kan massa yang cair. orang-orang yang tidak punya rumah. Mereka belum terwakili. Kami ingin mejadi rumah mereka.

Kapan partai ini akan diresmkan?

Segera setelah kita bereskan urusan administrasi. Target kami 2016. Sekarang masih pengrekrutan di kabupaten. Habis itu tingkat kecamatan. Di kementerian sudah, surat-surat sudah. Tinggal melengkapi saja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI