Tubuh polisi terbelah seperti ada polisi baik dan tidak baik. Apakah Anda punya peta, seberapa banyak petinggi kepolisian yang baik dan tidak baik itu?
60 banding 40, bisa jadi. Ini saya asal saja sebutnya. Tapi kan pucuk piramidanya merepresentasikan persentasi itu.
Polisi dekat dengan politik, sementara kasus kriminal seperti penghilangan UDIN, dan sebagainya tidak beres. Menurut Anda ada apa ini?
Ini kan tipikal polisi yang sedang menggeser diri dari alat politik kekuasaan, jadi alat keadilan. Jadi institusi keamanan menjadi institusi keadilan. Dari yang sangat pro pada penguasa, jadi yang pro atau setidaknya pada titik keseimbangan antara masyarakat publik dan penguasa. Nah bandul itu sangat ditentukan oleh integritas, kredibilitas dan sikap yang memegang pemain. Kan selalu naik turun dari jaman kepemimpinan Gus Dur (Abdurrahman Wahid), Mega (Megawati Soekarno Putri), SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), sampai sekarang.
TNI siap jadi penyidik KPK, menurut Anda?
Nggak lah, beresin dulu UU peradilan militer. Apa tentara itu penegak hukum? Dia alat pertahanan. Jadi harus dibedakan dalam transisi, polisi yang dulu instrumen security, sekarang ingin menjadi instrumen justice. Tentara dulu instrumen politik kekuasaan sekarang jadi instrumen pertahanan negara. Kita mau campurin lagi urusan itu? Yah berantakan semua. Tapi itu kan emosi sesaat aja. sudah lah kalau begini tentara ambil alih, begitu.
Memang tentara bersih? Memang kasus-kasus HAM itu beres? Memang reformasi peradilan militer beres? Nggak! Supermasi sipil jalan? Nggak!
Kepercayaan publik ke KPK kian turun, bagaimana untuk mengembalikan kepercayaan publik itu?
Ya partisipasi masyarakat. Karena UU Tindak Pidana Korupsi kan juga menunjukkan pra-syarat untuk pemberantasan korupsi dilakukan KPK yah melibatkan partisipasi masyarakat. Tanpa itu, lihat saja keputusan Ruki (Plt Ketua KPK Taufiquerachman Ruki) dan kawan-kawan. Menyerahkan kasus BG tanpa partisipasi publik.
Yang terjadi adalah kewibawaan merosot. Nggak terlalu peduli dengan bawahan. Waktu itu di acara 'Mata Najwa' dia ditanya, pak, novel dianggap sebagai polisi terbaik di KPK. Kata dia (Ruki) sudah lah jangan pikirkan Novel, masih banyak Novel-Novel yang lain. Nah, paham nggak dia masalahnya.