Kang Yoto: Saya Menolak Membangun Rumah Ibadah

Laban Laisila Suara.Com
Senin, 29 Desember 2014 | 10:00 WIB
Kang Yoto: Saya Menolak Membangun Rumah Ibadah
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ini kan hanya rasa keadilan saja yang menjadi pemicu dengan soal etnik dan agama itu yang bisa kemudian hilang.

Anda punya pengalaman pribadi soal toleransi kah dalam hidup Anda?

Saya ini terlahir sebagai orang Muhammadiyah. Pasti orang akan sulit mempercayai kalau saya akan berdiri di tengah publik. Orang akan mengira kalau saya, walaupun sudah sedemikian rupa menawarkan janji ke publik, orang ada saja yang tak percaya.

Bahwa akhirnya saya terpilih, itu artinya mereka memahami ada persoalan publik, walaupun saya harus menerima kalau ada yang berpikiran saya masih mencap saya berpikir golongan saya.

Saya tidak boleh marah, karena kalau saya marah maka saya ikut radikal juga.

Itu tantangan Anda yang warganya mayoritas NU, dan bagaimana warga bisa mengerti semangat toleransi yang Anda maksud?

Sangat muncul. Saya masih ingat saat awal kampanye kalau ada kampanye fitnah. Jangan pilih Kang Yoto karena orang Muhamadiyah.

Pasti Kang Yoto akan melarang tahlilan, nanti Kang Yoto akan memprioritas golongan Muhammadiyah. Justru saya tertantang untuk meyakinkan, kalau pejabat pemerintah itu adalah pejabat publik.

Background kami Muhammadiyah, anggap saja sekolah. Tapi bahwa ibarat kami ini supir bus umum. Sekolah kami bisa saja Muhammadiyah, tapi saat jadi supir bus umum, maka jadi milik semua.

Pada periode pertama kami, saya memperbaiki infrastruktur publik, jalan, sekolah, pertanian, dan kesehatan. Dan yang penting membangun birokrasi yang transparan dan akuntabel, supaya tidak tumbuh korupsi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI