Kita akan buatkan semacam sentra industri yang sekiranya mereka bisa kerjasama di sana. Kita buat sentra lahan produktif baru biar mereka bisa bercocok tanam. Saat ini marketingnya kan masih kurang.
Suara: Sudah ada pemetaan yang akan dijadikan wilayah transmigrasi?
M: Sudah ada, saya sudah membahasnya dengan kementerian lain.
Kementerian ini kan bisa kerjasama dengan 17 kementerian lain. Kalau boleh dibilang ini semacam Menko dalam tanda kutip karena bsia bekerja sama dengan kementerian manapun.
Suara: Secara teknis bagaimana soal anggaran dan SDM berkaitan penggabungan tiga direktorat menjadi satu?
M: Ngga ada masalah, mereka bisa ngantor di tempat masing-masing. Karena emang arahannya kita harus mendayagunakan kantor yang sudah ada.
Mengintensifkan atau menggunakan aparat yang sudah ada. Sehingg tidak ada penambahan SDM dan kantor. Dan Sekaligus juga kita diwajibkan efesiensi anggaran.
Rapat yang ngga penting dan perjalanan dinas termasuk yang tidak penting kita efisiensikan.
Suara: Anda belum bicara jelas soal identifikasi dari kementerian ini dengan tiga core masalah? Satu hal hanya baru bicara sebatas perpres?
M: Contohnya begini, misalnya kalau soal dana desa sekitar Rp1,4 miliar ini menggelelontor dari APBN. Siapkah kepala desa? Ini kan persoalan. Bagaimana dia menyusun anggaran dan pengawasan. Ini butuh tim pendampingan sekian ribu orang yang kita latih, untuk melatih mereka.