Suara.com - Cina meresmikan pembangunan megapelabuhan senilai 3,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp57 triliun di Peru. Proyek yang masuk dalam program Belt and Road Initiative (BRI) ini disebut-sebut sebagai gerbang Cina untuk kuasai mineral strategis Amerika Latin dan memperkuat rantai pasokan global.
Namun di baliknya, muncul kritik pedas: kerusakan ekosistem laut, polusi, dan ancaman bagi masyarakat lokal. Apakah investasi ini lebih banyak membawa manfaat atau justru menambah ancaman ekologis?