Isak Tangis dan Amarah di Muan: Ratusan Keluarga Korban Jeju Air Menunggu Jenazah di Tengah Ketidakpastian

Rinaldi AbanBBC Suara.Com
Kamis, 02 Januari 2025 | 10:00 WIB
Api dan asap mengepul dari bagian ekor pesawat Boeing 737-800 seri Jeju Air setelah pesawat itu jatuh dan terbakar di Bandara Internasional Muan di Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). [YONHAP/ AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan kerabat korban kecelakaan pesawat Jeju Air tak bisa membendung duka dan amarah karena belum dapat melihat jenazah kerabat mereka yang tewas akibat insiden saat pendaratan darurat pada Minggu (29/12).

Mereka bermalam dalam tenda-tenda di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, menanti kabar tentang orang tercinta mereka, dalam ketidakpastian.

Di tengah teriakan marah para keluarga korban di Bandara Internasional Muan, kepala polisi jenderal Na Won-o menjelaskan penundaan itu disebabkan petugas membutuhkan waktu lebih lama untuk mengidentifikasi secara hati-hati ke-179 korban, yang jasadnya dalam kondisi rusak parah dan tersebar dalam kecelakaan itu.

"Saya sudah duduk seharian di sini, menunggu informasi," kata Shin Gyu-ho, yang kehilangan menantu dan dua cucunya dalam kecelakaan itu. "Ini sungguh membuat frustrasi," tambahnya.

Kecelakaan itu menewaskan 179 dari 181 orang di dalamnya, menjadikannya kecelakaan pesawat paling mematikan di Korea Selatan. Empat awak pesawat termasuk di antara korban, sementara dua orang berhasil diselamatkan dari reruntuhan dalam keadaan hidup.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI