Pemakzulan Presiden Korsel: Upaya Darurat Militer Picu Kemarahan Publik

Rinaldi AbanBBC Suara.Com
Minggu, 08 Desember 2024 | 16:00 WIB
Orang-orang ambil bagian dalam acara peringatan lilin saat mereka menyerukan pengunduran diri Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di Seoul, Korea Selatan, Rabu (4/12/2024). [Philip FONG / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para anggota parlemen oposisi Korea Selatan telah memulai proses pemakzulan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol atas upayanya dalam memberlakukan darurat militer.

Sejumlah warga Korsel bahkan turun ke jalan guna menyerukan pemakzulan serta penangkapan sang presiden. Sebelumnya, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol membuat kehebohan pada Selasa (03/12) malam ketika tiba-tiba mengumumkan darurat militer di Korsel untuk pertama kalinya dalam hampir 50 tahun.

Keputusan drastis Yoon Suk-yeol—yang diumumkan melalui siaran televisi pada pukul 23.00 waktu setempat (21.00 WIB)—menyebutkan terdapat "kekuatan anti-negara" dan ancaman dari Korea Utara. Namun belakangan terungkap bahwa keputusan itu tidak didorong oleh ancaman eksternal tetapi oleh situasi politik internal.

Keputusan Yoon sontak mendorong ribuan orang untuk berkumpul di depan parlemen sebagai bentuk protes, sementara anggota parlemen dari kubu oposisi bergegas ke gedung tersebut guna mendorong pemungutan suara darurat demi mencabut keputusan presiden.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI