Suara.com - Benda menyerupai token dapat menyalakan keran air saat dimasukkan ke dalam mesin di sumur bersama di Uganda. Ide ini dicetuskan oleh Insinyur Perangkat Lunak Ssebina Abdusalam.
Cara kerjanya adalah dengan mengisi token yang telah ditentukan, lalu katup internal sumur akan terbuka dan warga bisa mendapatkan air. Dengan biaya sekitar satu dolar Amerika Serikat, warga sudah bisa menimba air untuk kebutuhan sehari-harinya. Dengan sistem seperti ini, warga lebih menghargai air karena terdapat nilai dari setiap jeriken yang mereka bawa.
Warga mendapat dampak psikologis penting dari sistem tersebut. Sistem pembayaran untuk mengambil air ini juga memastikan adanya keadilan dan transparansi. Apa yang menjadi alasan warga rela merogoh kocek untuk mengambil air? Lalu apakah sistem terebut dapat menyelamatkan warga dari krisis air bersih?