Suara.com - Bahasa Ponosakan, cabang dari Bahasa Mongondow-Gorontalo di Minahasa, Sulawesi Utara, mulai memudar sejak awal abad ke-20 dan kini menjadi bahasa daerah dengan penutur paling sedikit di seluruh Sulawesi.
Menurut para penuturnya, tersisa kurang dari 10 orang yang masih menggunakan bahasa tersebut. Namun, semuanya berusia lebih dari 50 tahun.
Bahasa Ponosakan berstatus sebagai terancam punah, merujuk kategori vitalitas bahasa daerah. Ketika sebuah bahasa mengalami kemunduran dan penuturnya semakin berkurang, bahasa tersebut berisiko masuk dalam tingkat keempat: terancam punah. Yaitu, ketika semua penuturnya semakin sedikit dan semuanya berusia di atas 20 tahun ke atas.