Santri dihukum dengan cabai di Aceh: Karena pola pikir lama yang masih melanggengkan kekerasan

Rinaldi AbanBBC Suara.Com
Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:00 WIB
Ilustrasi bullying (pexels.com/Mikhail Nilov)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - “Mak! badannya panas, panas, perih ditaruh [dilumuri] cabai sama Umi!" ujar Marnita, ibu seorang santri yang mendapat hukuman dilumuri cabai oleh istri pimpinan daya, lembaga pendidikan setingkat pesantren. Marnita mengatakan hukuman itu diterima anaknya lantaran dia ketahuan merokok.

Di dayah tempat anak tersebut bersekolah, memang terdapat sanksi jika melanggar aturan, seperti dicukur rambut hingga plontos. Namun tidak ada sanksi spesifik jika merokok.

Tidak tahan dengan panas dan perih karena lumuran cabai, santri tersebut berlari pulang ke rumah dan menceburkan diri ke bak mandi. Video tersebut kemudian viral di media sosial, yang juga memicu diskusi tentang kekerasan serta hukuman fisik berlebihan di pesantren. Saat ini polisi telah menetapkan pelaku sebagai tersangka, sementara pengamat pendidikan di Aceh menilai maraknya kekerasan di dayah karena tafsir agama dan pola didik yang salah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI