Suara.com - Sejak militan Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel pada 7 Oktober 2023, para pemukim Yahudi ekstremis di Tepi Barat semakin sering menggunakan kekerasan untuk merampas tanah dan properti, memaksa banyak warga Palestina meninggalkan rumah mereka.
Pos-pos ini dan pos-pos lainnya tidak memiliki persetujuan pemerintah dan ilegal menurut hukum Israel dan internasional. Salah satu yang menjadi korban adalah Ayesha dan Nabil.
Rumah milik pasangan ini diduga dirampas paksa oleh Moshe Sarvhit, yang menodongkan senapan ke kepala Ayesha. Tidak hanya itu, rumah mereka juga dirusak, mereka diusir dan tidak bisa kembali, karena penjagaan ketat oleh militer Israel.