Suara.com - Seharusnya Arsyad bersuka cita ketika cucunya lahir. Dia bahkan sudah menyiapkan sebuah nama untuk sang cucu: Aco. Namun, Arsyad justru harus membawa jenazah cucunya pulang dari RSUP Dr. Tadjuddin Chalid di Makassar, ke rumahnya di Pulau Sarappo Caddi, sebuah pulau kecil di perairan Selat Makassar.
Arsyad membayangkan bahwa pihak RSUP Tadjuddin bakal mengantar jenazah cucunya dengan ambulans secara gratis. Ternyata sewa ambulans sebesar Rp800.000. Arsyad yang tak punya uang sepeser pun kemudian menggendong jenazah cucunya yang dibungkus sarung, dengan menumpang ojek online.
Seorang petugas pemulasaran jenazah yang bernama Herman membantu dengan uang pribadinya sebesar Rp150.000 untuk membayar ojek tersebut.