Suara.com - Ma Thandar Moe adalah seorang penembak jitu perempuan yang bergabung dengan Tentara Pembebasan Rakyat Karenni (KPLA), pasukan revolusi untuk melawan Junta Myanmar.
Saat kudeta Myanmar terjadi, Moe masih menjadi mahasiswa. Dia kemudian bergabung dengan pasukan revolusi sebagai tenaga medis.
"Saya ingin bergabung di garis depan, namun perempuan tidak diizinkan berada di garis depan pertempuran," ceritanya. Usaha kerasa Moe membuahkan hasil. Dia lalu bergabung dengan pasukan penembak jitu.
"Menjadi penembak jitu dalam perang sesungguhnya, tidak sama dengan yang terlihat dalam film," paparnya. Kini, meskipun pasukannya berhasil merebut kembali wilayahnya, Moe menyebut dia akan terus berperang demi Myanmar.