Suara.com - Hujan lebat memicu banjir bandang dan lahar dingin di Sumatera Barat pada Sabtu malam (11/05).
Basarnas menyatakan, korban tewas bertambah. Hingga Senin (13/05), korban tewas tercatat 43 orang, sementara belasan lainnya masih dinyatakan hilang.
Aktivis lingkungan menilai bencana terjadi karena kerusakan lingkungan akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan dan pembangunan yang serampangan.