Tradisi Rumah Kertas Tionghoa di Solo, Ungkapkan Rasa Sayang kepada Leluhur

Senin, 29 April 2024 | 10:05 WIB
Maryono menyelesaikan pesanan kerajinan rumah kertas di Kampung Kepanjen RT 01 RW 06, Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Minggu (28/4/2024). [Suara.com/Ronald Seger Prabowo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Membakar rumah kertas merupakan salah satu tradisi masyarakat Tionghoa, sebagai cara mengungkapkan rasa sayang kepada leluhur.

Rumah kertas terbuat dari kerangka bambu berbentuk rumah yang kemudian dibalut dengan kertas berwarna-warni. Di dalam rumah yang biasanya berukuran setinggi manusia dan lebar sesuai kebutuhan itu, didesain mirip rumah hunian.

Tradisi itu terus berjalan hingga sekarang, termasuk pengrajin dari Kampung Kepanjen RT 01 RW 06, Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Maryono (43), adalah pengrajin rumah kertas yang konon tinggal satu-satunya yang tersisa di Kota Bengawan.

Ditemui Suara.com, Minggu (28/4/2024) siang, Maryono menyelesaikan detil-detil rumah kertas yang dipesan dari sesorang asal Kabupaten Wonogiri.

"Nanti malam akan dibakar Rumah Duka Thiong Ting. Ini proses perakitan terakhir sebelum dibawa ke sana," ungkap dia mengawali perbincangan.

Video Editor: Noor

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI