Suara.com - Jamaah Aolia yang ada di Gunungkidul kembali jadi sorotan mengingat keputusan menentukan 1 Syawal yang lebih dulu dibanding pemerintah.
Penentuan Idul Fitri itu bahkan dijelaskan oleh pimpinan jamaah, KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau dikenal Mbah Benu karena sudah telepon dengan Gusti Allah (Tuhan) yang ia yakini. Kata telepon kepada Tuhan ini menjadi bola panas di tengah publik.
Viral di media sosial hingga menjadi candaan, bahkan kritikan sejumlah netizen. Baru-baru ini, Mbah Benu membuat klarifikasi terhadap pernyataannya tersebut. Kata menelepon Allah yang sempat ia sampaikan ketika wartawan bertanya padanya hanya sebuah istilah.
Maksud dari Penggunaan kata menelepon Allah yang dirinya sampaikan adalah perjalanan spiritualnya. Mbah Benu juga meminta maaf apabila jika pertanyaannya menyinggung dan tidak berkenan Tentu klarifikasi tersebut tak langsung membuat publik setuju, meski menyebut hasil perjalanan spiritual dalam menentukan 1 Syawal, publik masih ragu.
Meski berbeda, pengikut ajaran Islam ini hidup harmonis dengan warga di sekitar Kapanewon Panggang, Gunungkidul. Kemenag DIY pun mengaku tak bisa memaksa jamaah tersebut untuk mengikuti aturan yang ada. Mengingat pemahaman mereka yang sudah mengakar terhadap pimpinan Jamaah Aolia, Mbah Benu. Simak video lengkapnya!