Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan, PBNU bersikap netral dalam pemilihan presiden (pilpres ) 14 Februari 2024 mendatang. PBNU pun tidak akan berpihak ada pasangan calon presiden manapun seperti yang dikhawatirkan sejumlah kyai.
"PBNU tidak terlibat dukung mendukung kita akan berusaha menjalankan peran meniru Ngarsa Ndalem, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Menjaga kebersamaan masyarakat," papar Gus Yahya usai bertemu Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (29/01/2024).
Gus Yahya menyatakan, secara organisasi NU tetap netral dalam pilpres. Namun kader dipersilahkan untuk terjun ke politik secara pribadi.
Hanya saja bila ada kader-kader NU yang mendukung salah satu paslon atau menjadi salah satu tim paslon presiden maka mereka diwajibkan untuk cuti dari kepengurusan NU. Hal itu diperlukan untuk menjaga netralitas organisasi tersebut.
"NU tidak terlibat dukung mendukung sebagai organisasi lembaga tidak terlibat dukung mendukung. Walaupun sebagian teman-teman pengurus dan aktivis kemudian ikut bahkan ada yang jadi tim kampanye resmi, dan sebagainya terhadap mereka PBNU pemberlakukan kewajiban cuti dalam kepengurusan," paparnya.
Video Editor: Zay
Kontributor : Putu Ayu Palupi