Suara.com - Setidaknya,16 orang pekerja tewas dan puluhan lainnya terluka imbas ledakan dan kebakaran tungku pada Minggu (24/12) di Morowali Sulawesi Tengah.
Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) menghentikan operasional PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), yang dikelola PT IMIP, sampai ada 'penyelesaian dari hasil penyelidikan', Kapolda Sulteng Irjen Pol Agus Nugroho mengatakan pihaknya telah membuat tim gabungan untuk menyelidiki penyebab kebakaran tungku di PT ITSS yang membuat 59 orang menjadi korban.
Tim gabungan itu terdiri dari penyidik Polda Sulteng bersama Polres Morowali— yang juga didukung oleh tim penyidik Bareskrim Polri, Tim DVI Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes), dan tim Inafis dari laboratorium forensik Makasar dan Mabes Polri.
Sementara, juru kampanye mineral kritis Trend Asia, Arko Tarigan mengatakan kecelakaan kerja yang menimbulkan korban jiwa adalah "kejadian berulang" di kawasan industri pengolahan smelter dan "tidak pernah ada evaluasi". Menurut catatan Trend Asia, sebanyak 53 pekerja smelter di Indonesia meninggal dunia dalam kurun 2015 hingga 2022, termasuk di IMIP. Sebanyak 13 orang di antaranya merupakan TKA asal China