Suara.com - Satu tahun setelah tragedi di pesta halloween di Itaewon, para korban selamat serta keluarga korban yang tewas, masih trauma. Lee Ju-hyun, salah satu korban yang selamat, masih ingat jelas kejadiannya.
"Saya tertindih banyak orang dan tidak bisa bergerak. Bahkan menggerakkan jari saja tidak bisa," ujarnya. Padatnya kerumunan membuat otot kaki Ju-hyun sobek dan mengakibatkan dia lumpuh selama beberapa bulan. Setelah kembali pulih, Ju-hyun kerap kembali ke lokasi untuk mendoakan mereka yang tidak selamat.
"Waktu itu saya berpikir, saya akan mati di sini," katanya. Tidak ada altar peringatan resmi bagi 160 korban yang tewas dalam Tragedi Itaewon. Altar yang ada dibangun oleh keluarga korban. Di sisi lain, hingga saat ini belum ada pertanggungjawaban dari pemerintah. "Kami harus tahu apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang bertanggungjawab agar kami bisa pulih dari trauma ini," ujar Song Hae-jin, keluarga korban.