Suara.com - Dalam setahun terakhir, beragam aksi demonstrasi anti-Islam dilakukan oleh kelompok-kelompok ekstremis sayap kanan di Eropa, dari melakukan penghinaan, perobekan hingga pembakaran Al-Qur'an, kitab suci umat Muslim.
Terbaru, pada Sabtu (23/09), pemimpin Pegida Edwin Wagensveld melakukan aksi tersebut di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag, Belanda, tindakan yang sama juga dilakukan di Kedubes Turki dan Pakistan.
Dalam aksinya, Wagensveld dilaporkan merobek sejumlah halaman Al-Qur'an, membuangnya ke tanah, lalu menginjak-injaknya. Dalam aksinya itu, dia juga disebut mendapat pengamanan dari kepolisian Belanda. Atas tindakan itu, KBRI di Belanda telah menyampaikan nota protes kepada pemerintah Belanda.
“Dubes kita di Den Haag juga sudah menggalang dubes-dubes OKI di Den Haag untuk melakukan demarche [menyampaikan keprihatinan bersama] kepada Kemlu Belanda,” kata Jubir Kemlu Lalu Muhammad Iqbal, Selasa (26/09).