Suara.com - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) merespons kasus Susanto, dokter gadungan yang menipu RS Pelindo Husada CItra di Surabaya.
Ketua Umum PB IDI dr. Adib Khumaidi, SpOT, Kamis (14/9), mengatakan masalah ini timbul karena kelalaian pihak rumah sakit dalam menerapkan mekanisme kredensial untuk memastikan dokter yang bersangkutan teregistrasi di Konsil Kesehatan Indonesi (KKI) maupun IDI.
Sebelumnya Susanto terungkap sebagai dokter gadungan yang bekerja di Rumah Sakit PHC milik milik PT Pelindo Husada Citra (PHC) Surabaya, Jawa Timur. Kini sosoknya harus menghadapi ancaman pidana gegara sukses jadi dokter gadungan selama dua tahun.
Susanto diketahui melancarkan aksinya dengan menggunakan identitas dan data-data palsu saat melamar pekerjaan di rumah sakit tersebut. Adapun data-data palsu itu ia dapatkan dari internet.
(ANTARA/Gilang Gathoot Tetuko/Yovita Amalia/Gracia Simanjuntak)