Suara.com - Sejumlah warga Maroko di Marrakesh terbangun setelah dua malam menginap di jalanan, Minggu (10/9), menyusul gempa bumi palimg mematikan dalam lebih dari setengah abad, Jumat malam.
Kekhawatiran dirasakan warga di Marrakesh, sekitar 70 km timur laut dari pusat gempa karena takut terjadi gempa susulan atau rumah mereka rubuh.
Sementara itu, data terbaru dari Kementerian Dalam Negeri Maroko disebutkan total 2.012 korban jiwa dan 2.059 korban luka, dengan 1.404 orang di antaranya mengalami luka berat.
Gempa menyebabkan sembilan wilayah di negara itu terkena dampak, dengan dampak paling besar terjadi di daerah Al Haouz, yang mencatat 1.293 korban jiwa.
(ANTARA/Nanien Yuniar/Fahrul Marwansyah/Afut Syafril Nursyirwan)