Suara.com - Sebuah tugu peninggalan kolonial Belanda di pesisir Aceh yang diperkirakan berusia 149 tahun kini terbengkalai di pekarangan warga di Kota Banda Aceh.
Monumen tersebut menandai serangan kedua Belanda dalam Perang Aceh, salah satu perang terlama dan rumit pada masa kolonial Belanda di Indonesia.
Tugu berbentuk obelisk itu berdiri kokoh di pekarangan, dengan tembok bangunan rumah mengitarinya. Keberadaannya jarang diketahui oleh penduduk setempat, seakan tersembunyi dari dunia luar. Bangunan yang terletak di pinggir jalan raya di Banda Aceh itu sebenarnya merupakan situs cagar budaya.
Arkeolog meyakini monumen itu merupakan pusara 10 prajurit yang tewas di tangan pasukan Aceh pada 1874, namun sejarawan meragukan klaim ini.