Suara.com - Semula dikirim ke luar negeri untuk beberapa tahun saja, mahasiswa, diplomat dan utusan lainnya gagal pulang sebagai warga negara Indonesia sampai sekarang.
Bahkan banyak lainnya meninggal dunia di negara-negara lain. Mereka terputus dari keluarga di tanah airnya. Ini disebabkan pilihan politik mereka. Mereka tidak bersedia mengakui atau mendukung kekuasaan Soeharto pasca Peristiwa 1965. Mereka diberi label komunis, meski mengaku tidak mempunyai kaitan.
Apakah orang-orang Indonesia yang terhalang pulang dan terpaksa hidup di negara lain tersebut, menyesal atas pendirian mereka?