Suara.com - Warga Palestina di bawah usia 30 tahun tidak pernah mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam pemilu dan banyak yang mengatakan tidak percaya terhadap Otoritas Palestina.
Data yang secara eksklusif dibagikan kepada BBC menunjukkan bahwa semakin banyak kaum muda menolak gagasan solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. “Pemuda Palestina sudah kehilangan harapan dengan metode politik selama 30 tahun terakhir,” ujar Mujahid, 28 tahun.
Dia menambahkan, generasinya tidak diwakili oleh kepemimpinan saat ini. Sementara, Majd, yang tinggal di Tepi Barat menyebut: "Saya dapat mengatakan dengan sepenuh hati, Otoritas Palestina tidak mewakili suara generasi saya, tetapi juga orang-orang Palestina pada umumnya."
Dr Khalil Shikaki, direktur Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina yang berbasis di Tepi Barat, mengungkapkan terjadi tren penurunan dukungan generasi Z terhadap Otoritas Palestina (PA) yang berkuasa.