Suara.com - Upaya penyelamatan terhadap anggota Sekte Kelaparan di Kenya terus dilakukan. Kelompok pembela HAM menyebut terdapat lebih dari 60 kuburan massal di wilayah Hutan Shakakola, tempat jemaat Gereja Internasional Kabar Baik melangsungkan aksi 'berpuasa hingga mati demi bisa bertemu Yesus'.
Sejauh ini, dua kamar mayat di wilayah Malindi telah penuh sehingga pemerintah mendatangkan truk khusus yang bisa menampung sekitar 300 jenazah. Diperkirakan kasus tersebut bisa menjadi kasus kematian massal terparah dalam sejarah Kenya.
Pemimpin gereja tersebut, Paul Mackenzie, dijadwalkan akan menghadiri persidangan pada Selasa (02/05) kemarin. Namun pemerintah Kenya telah menyatakan Mackenzie bersalah dan akan mendapat hukuman seberat-beratnya.