Suara.com - Kementerian Luar Negeri berhasil mengevakuasi ratusan WNI di Sudan pada senin (24/04), menyusul 289 WNI lainnya dalam evakuasi tahap dua.
Evakuasi dilakukan bertahap karena pembatasan bahan bakar kendaraan. Di Sudan terjadi kelangkaan bahan pokok termasuk bahan bakar karena konflik bersenjata yang terjadi di Kota Khartoum dan sekitarnya.
Warga setempat terpaksa mengungsi ke tempat aman jauh dari area konflik. Namun konsekuensinya adalah, mereka harus membayar ongkos yang lebih mahal, sekitar Rp620.000 untuk satu orang seperti yang dialami Khadija.
Dia dan 10 anggota keluarganya harus mengungsi karena ketakutan akan konflik yang terjadi. Setidaknya konflik bersenjata antara tentara Sudan (SAF) dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF). Langkah evakuasi ini dapat dilakukan karena terdapat masa gencantan senjata pada 19 April lalu.