Suara.com - Sepekan setelah jajak pendapat yang memenangkan warga pro-kemerdekaan Timor Timur, milisi bersama gabungan aparat Indonesia berencana membawa para pengungsi ke wilayah Indonesia di Timor Barat. Namun, ratusan warga yang mengungsi di gereja—yang sebagian besar mendukung kemerdekaan Timor Timur—menolak.
Apa yang terjadi sesudahnya adalah seperti yang diceritakan Bonita dalam video ini. Para milisi mengepung dan menyerbu warga di dalam gereja dengan rentetan tembakan senjata api dan serangan senjata tajam.
Kompleks bangunan gereja pun mereka bakar dan barang-barang di dalamnya mereka jarah. Sebanyak 136 nama korban dikenang hari ini di sebuah monumen yang didirikan di Suai setelah kemerdekaan Timor Timur—yang berganti nama menjadi Timor Leste pada 2002. Ini adalah kisah dan kesaksian dari korban dan penyintas insiden mengerikan tersebut, 23 tahun setelah peristiwa itu terjadi.