Suara.com - Program pertanian digital dengan teknologi Screen House atau Smart Green House (SGH) mulai dinikmati para petani kalangan milenial di Bali Utara. Program ini diinisiasi Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian (Kementan).
Berkat teknologi ini, penggunaan pupuk dan air akan semakin terukur. Selain itu para petani juga dilindungi dari ancaman gagal panen akibat cuaca yang berubah-ubah. Dalam rangkaian sistem SGH, dipasang sejumlah sensor untuk memantau suhu, penggunaan air, dan kebutuhan cahaya. SGH juga akan menghadirkan pertanian smart farming.
Jadi, Petani juga tidak perlu lagi ke lahan pertanian untuk mengontrol tanaman. Kendali perkembangan tanaman pertanian dilakukan melalui smartphone berbasis Android dan laptop yang terhubung internet. Semuanya diatur melalui sensor yang terhubung kesmartphone maupun laptop.
Kehadiran SGH sendiri dapat dimanfaatkan sebagai sarana agro eduwisata. Program dari Kementan melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) menjalankan program agro eduwisata di sejumlah wilayah di Indonesia. Di antaranya di Kabupaten Buleleng, Bali. Simak video lengkapnya!