Suara.com - Raina Rahmawati, 16 bulan, masih berjuang untuk sembuh, setelah lolos dari maut karena mengonsumsi obat sirop beracun.
Raina masih menjalani perawatan fungsi ginjal secara mandiri oleh ibunya, Sri Rubiyanti. Gagal ginjal itu berdampak pada tubuh layu dan mata yang tak bisa fokus. Sejauh ini, kata Sri, kesehatan Raina terus mengalami perkembangan.
Sri Rubiyanti dan sejumlah orang tua lain yang masih merawat anak, atau kehilangan anaknya kini mencari keadilan di meja hijau. Di sisi lain, pemerintah mengatakan kasus ini "sudah selesai", dan sedang mengupayakan adanya santunan bagi keluarga korban.
Sejak kasus skandal obat sirop meluas, tidak ada satu pun pihak yang menyatakan bertanggung jawab, tapi kepolisian telah menetapkan sejumlah tersangka.
Dalam langkah mencari keadilan, Sri melalui Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) bersiap melayangkan gugatan. "Sedang pengumpulan berkas," kata Sri. Sejauh ini, sebanyak 25 keluarga korban gagal ginjal akut karena sirop obat beracun melayangkan gugatan class action—terpisah dengan yang sedang disiapkan oleh Sri Rubiyanti dan KPCDI.