Suara.com - Empat tahun setelah pasukan koalisi AS mengklaim kemenangan terhadap ISIS di Suriah, warga sipil masih hidup dalam penderitaan. Mereka yang tinggal di desa-desa terpencil di kawasan timur laut Suriah, terpaksa memakan sampah untuk bertahan hidup.
Warga Suriah ini terpaksa mengais sampah di pangkalan militer AS. Mereka mencari sampah plastik untuk dijual. Mereka juga tak jarang memakan sisa makanan yang mereka temukan. Hal itu membuat mereka kerap dijuluki 'manusia sampah'.
"Kami makan dari sampah, karena apa lagi yang bisa kami lakukan?" kata Alia, salah satu warga Suriah. Bantuan kemanusiaan mayoritas dikirim ke kamp pengungsian berskala besar dan tidak sampai ke desa terpencil. Walaa yang beru berusia 12 tahun, berharap dia bisa bersekolah dan bekerja. "Jadi saya bisa berhenti mengais sampah untuk makan," ujarnya.