Suara.com - "Saya adalah kamu, kamu adalah kalian, dan kalian adalah mereka yang dihilangkan secara paksa," pekik Hardingga, anak korban penghilangan paksa 97/98 seraya menggenjreng gitar berwarna cokelat.
Tak jauh dari Hardingga, dua peserta aksi dengan kaos serba hitam menabur bunga di atas keranda mayat. Sedangkan, ratusan orang lainnya yang mayoritas berpakaian hitam seksama melihat pertunjukan di Aksi Kamisan ke-760, Kamis 19 Januari 2023 sore tadi.
Tidak hanya keluarga korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang menyampaikan kisah dan penyataanya namun juga Hadir Usman Hamid dan Bivitri Susanti.
Dosen Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jantera sekaligus Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid buka suara pada Kamisan ke-760.
Ia menyampaikan keresahannya untuk Republik Indonesia yang perlu mengusut hingga tuntas terkait pelanggaran HAM seperti halnya di Argentina.
Video Editor: Galih Fajar