Meski Ada Negatifnya, Jusuf Kalla Lebih Memilih Sistem Pemilu Proporsional Terbuka

Senin, 09 Januari 2023 | 20:05 WIB
Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla atau JK ikut angkat bicara mengenai wacana sistem pemilihan umum (pemilu) proporsional tertutup di Jakarta, Senin (9/1/2023). (Tim Media JK)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla atau JK ikut angkat bicara mengenai  sistem pemilihan umum (pemilu) proporsional tertutup yang tengah menjadi isu hangat menjelang Pemilu 2024. Meskipun ada negatifnya, JK menilai sudah lebih baik apabila sistem pemilu dilakukan secara proporsional terbuka.

Sistem pemilu proporsional tertutup pernah digunakan Indonesia pada era Orde Baru hingga awal Reformasi. Lantas JK menjadi orang pertama yang mengusulkan kalau pemilu menggunakan sistem proporsional terbuka.

"Pertama kali mengusulkan terbuka saya," kata JK di Jakarta, Senin (9/1/2023).

Alasan JK mengusulkan sistem pemilu proporsional terbuka pada saat itu ialah supaya pemilih bisa mengetahui calon yang bakal mereka pilih. Lalu, sistem proporsional terbuka juga bisa membuat calon berkampanye sendiri.

"Itu keuntungannya," ucapnya.

Sementara untuk sistem pemilu proporsional tertutup, JK juga melihat ada sisi positif dan negatifnya. Nilai positifnya ialah peserta pemilunya tidak perlu mengeluarkan ongkos untuk berkampanye.

Video Editor: Fatikha Rizky Asteria.N

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI